Jumat, 24 Mei 2013

Arti Cinta



Ada seorang teman yang kukenal, anggap saja namanya Romeo, dia memiliki seorang kekasih, anggap saja namanya Juliet, hubungan mereka telah berlangsung selama kurang lebih 3 tahun, kadang aku iri pada mereka. sering sekali romeo dibuatkan bekal kekampus, dan aku juga ingin seperti itu, seperti Juliet yang membuatkan makanan untuk romeo. Aku iri ketika romeo mulai mebicarakan kehebatan rasa masakan Juliet, bukan karena aku memiliki rasa yang special pada romeo, aku hanya berfikir “kapankah tiba saat dimana ada seseorang seperti romeo yang memuji rasa masakanku” aku iri pada Juliet, karena ada Romeo yang begitu memperhatikannya. Namun aku tak suka ketika mereka bertengkar, dan juliet menangis, apakah cinta seperti ini ??

 soreh itu ketika langit sedang mendung, dan ketika aku termenung sendiri didepan layar laptop yang perlahan menyelimutiku dengan kejenuhan, ada seorang teman yang datang mengahampiriku dengan wajah tanpa senyum, kutanya padanya “ada apa ?” dan dia hanya menjawab dengan satau kata “GALAU” yang disebabkan oleh pacar dan mantannya. aku hanya ingin menjadi pendengar yang baik untuknya, yah ! setidaknya aku bisa mengambil sedikit pelajaran dari kisahnya, “jangan pernah memberi harapan pada orang lain, ketika kau sendiri tak yakin mampu untuk mewujudkan harapan itu” itu lah kira-kira yang bisa kupetik dari kisahnya. “Apakah yang seperti ini juga cinta ? siapakah sebenarnya yang dicintai oleh temanku ini ?”


Aku senang ketika mendengar kisah cinta orang lain, karena dari situlah aku belajar. Aku tak tahu bagaimana rasanya “PACARAN”, ahh, tidak !!!! aku ingat ketika duduk dibangku SMA kelas satu, ada seseorang yang bilang pada ku “Mauki jadi pacarku ?” saat itu aku mengiyakannya. Ada rasa penasaran yang terbercit dibenakku saat itu “bagamana rasanya pacaran, aku ingin tahu”. Namun, yang kurasakan saat itu adalah kepalaku sakit, rasanya susah untuk tidur, Aneh. makanya kuputuskan untuk mengakhiri hubungan yang kira-kira baru berlangsung dua hari itu, aku tak tahu apa ini masih bisa disebut pacaran atau tidak ?, aku memutuskan untuk tidak “Pacaran”. Adakalanya dimana aku begitu menyukai seseorang, tapi ketika aku mulai berfikir tentang pacaran, waduuhhh !!! kok jadi pusing sendiri ?. aku iri ketika mendengar kisah cinta teman-temanku, dan aku juga ingin seperti mereka, namun ketika aku ingin mencoba, ada kekhawatiran yang kurasakan, entah khawatir karena apa, yang jelas aku merasa tidak nyaman. Jika aku Cinta, haruskah aku Pacaran ?, aku tau kala itu aku belum mengerti arti cinta.


Hingga aku mengenalnya, seseorang yang bernama Nurhidayansya, dia mengajariku arti cinta, harusnya cinta itu seperti apa, “cinta adalah ketika kau mampu melihat Allah dalam dirinya, ketika dia mampu menuntunmu kejalan Allah, cinta karena Allah” itulah cinta menurutnya, dan untuk  pertamakalinya aku merasa nyaman dalam mencintai, kutanamkan harap dan doaku dalam kerak lubuk hati “Ya Allah, aku ingin mencintainya karenamu, lindungi rasa ku ini, jangan biarkan rasaku ternodai oleh nafsu”.  

Jumat, 10 Mei 2013

My Hope on This Street


Rabu 8 Mei 2013, sebuah jalan baru untuk melakukan pergerakan, tentunya pergerakan kearah yang lebih positive. Jalan itu bernama IPM (Indonesian Positive Movement), jalan yang memberiku harapan, jalan yang memeberiku pengetahuan, dan jalan yang membuatku mencoba untuk menjadi seseorang yang lebih positive.  Terkadang aku benci ketika mendengar keluhan dari orang lain, bahkan keluhan ku sendiri. Namun lama kelamaan aku sadar bahwa sebenarnya keluhan itu perlu, karena ketika seseorang mengeluh maka tanpa sadar mereka mengungkapkan ketidaksenangan mereka, dan aku fikir itu perlu. Aku yang Insya Allah nantinya akan menjadi seorang Psikolog, pasti akan mendengar banyak sekali keluhan, dan dijalan inilah aku akan mulai belajar menyikapi keluhan itu dengan cara yang positiv.

            Awalnya aku sempat berfikir “apa kah aku layak melewati jalan ini..? tulisanku tak sebagus tulisan mereka, skill dan soft skillkupun tak sebanding dengan mereka” tapi setelah itu aku kembali berfikir “yah ! aku bisa belajar dari mereka ! semuanya butuh proses, dan menjadi lebih baik itu butuh proses !” dijalan inilah aku akan belajar, belajar dari mereka yang lebih hebat dariku, belajar dari pengalaman yang kudapat hari ini. aku mulai melangkah masuk ke jalan itu, dan kudapatkan sesuatu yang lebih positive, yah ! inilah awal yang positive, semoga kan selalu positive hingga akhir, atau mungkin saja nantinya akan ada Donat positive dimana orang yang memakannya akan selalu berfikir positive, “Hebat jika ada sesuatu seperti ini ! hehehe”.  Hari ini aku belajar, esok dan seterusnyapun akan seperti itu. Dan  nanti, ada saat dimana apa yang kudapatkan hari ini, serta pelajaran kuperoleh hari ini, akan ku bagi untuk mereka yang menghargai pengalaman, untuk mereka yang mau belajar menjadi pribadi yang positive, dan bersama-sama menularkan Virus positiv.


Sabtu, 20 April 2013

Terkurung dalam Sepi

kaki ini....
kaki yang hanya mampu melangkah..
melangkah dalam ruangan sempit ini..
ruangan sempit yang membosankan ini...

kaki ini,
kaki yang tak mampu untuk berlari..
kaki yang sudah mulai lelah, sudah mulai bosan,
kaki yang tak lama lagi kan terjatuh,

kaki ini..
kaki yang begitu merindu akan sinar sang mentari,
kaki yang sangat ingin berlari,
berlari diatas hijaunya sang rumput.

Kamis, 04 April 2013

Bunga yang Layu, namun Tetap Wangi


L
etih mulai mengahampiri sekujur tubuhku, namun orang yang kutunggu tak kunjung datang, sudah hampir sejam aku disini, sendiri dalam sebuah ruangan sempit, dengan cahaya yang agak remang, sejenak sempatku berfikir, apakah yang aku lakukan ini salah ?, yaahh, aku memang salah, namun apa boleh buat, inilah jalan hidup ku sekarang, inilah yang harus kujalani. Semuanya berawal ketika aku mulai berusia 17 tahun, saat itu aku duduk di bangku SMA kelas 3, salah satu SMA di Jakarta. Temanku Fani mengundangku ke acara ulang tahunnya yang ke 17, dan diacara itulah aku berkenalan dengan seorang yang bernama dion, pria pertama, yang mulai menyentuh hatiku. aku dan dion lama kelamaan semakin dekat, dia sering sekali mengajakku keluar.
          Cahaya mentari mulai redup, kupercepat langkahku agar segera sampai dirumah sebelum cahaya mentari benar-benar menghilang. Tiba-tiba kurasakan getaran kecil dibalik saku rok seragamku, segera kuraih sumber getaran itu, “kak Dion” itulah nama kontak yang tertera dilayar handphone ku, semunyum mulai merekah di bibirku, dengan gesit ku pencet tombol berwarna hijau, “halo  dani” terdengar suara dibalik handphone,
“yah kak”
“hmm,, ntar malem ada waktu ngak”
“hmmm,, emang kenapa kak ?”
“pengen ngajakin kamu jalan aja, bisa ngak ?”
“bisa kok kak, emang mau kemana kak ?”
“kemana aja deh..!! hmm, nonton gimana ?”
“hmmm boleh boleh,,!!”
“oke aku jemput jam 7 yah,”
Aku hanya menggangguk tanda mengiyakan. Suara dibalik handphone tak terdengar lagi, tanpa sadar aku mulai melompat kegirangan tak peduli akan pandangan orang disekitar ku. Aku sendiri tak tau, kenapa aku menyukai dion, mungkin karena tutur katanya yang selalu indah terdengar oleh indera pendengaranku, atau karena wajahnya yang tampan, atau mungkin karena kedua-duanya.
          Lampu mulai diredupkan, film mulai ditayangkan, hanya ada aku dan dion dibarisan ke -5 kursi bioskop, film yang sangat romantic, hingga membuatku, hampir meneteskan air mata. “dani, aku suka sama kamu” kata dion yang tiba-tiba saja membuyarkan konsentrasiku, “hah..??? maksud kakak…??” tanyaku seolah tak mengerti, dion terdiam sejenak, menatapku, lalu menciumku. aku terdiam, kaget, jantungku berdebar kencang bagaikan bom yang akan segera meledak.
          Semenjak malam itu, aku dan dion mulai menjalin hubungan yang spesial, ciuman, berpelukan, bahkan tidur bersama adalah hal biasa untuk kami. Aku tahu yang kulakukan ini salah, tapi entah kenapa aku tak kuasa jika telah berhadapan dengannya, aku tak bisa menolakknya, “aku mencintainya” hanya itulah yang terfikir olehku saat itu. Hingga pada suatu malam, aku melihatnya sedang bersama dengan seorang gadis, duduk santai di salah satu kafe di Jakarta, sangat mesra dan hanya mereka berdua, tanpa berfikir panjang aku menghampiri mereka, berteriak pada gadis itu, tak memperdulikan orang-orang yang ada disekitarku, memakinya dengan bahasa yang kasar, yang keluar begitu saja dari mulutku. Yang membuatku benar-benar marah, dan kecewa adalah Dion, dia lebih memilih gadis itu, dia pergi begitu saja dengan gadis itu, tanpa memperdulikanku.
Rasa sakit yang mendalam, tak ada tempat untukku berbagi cerita, orang tua, mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri, kak Rama pun begitu, dan sahabat, aku tak punya. “Tak ada yang menginginkanku, tak ada yang peduli padaku, aku hanyalah sampah” itu lah yang ada difikiranku saat itu. Kulampiaskan semua kekesalanku, rasa sakitku, segala kepedihan yang kurasakan, kulampiaskan di tempat yang benama diskotik, sebuah tempat yang kukenal dari seorang teman, yang katanya ditempat itulah segala sesuatu akan menjadi asik, semua masalah akan terselesaikan dengan sendirinya. Yah, dan memang benar semua terselesaikan dengan sendirinya, ditempat itu pula aku mulai mengenal tante teri, tante yang sangat memperhatikanku, dan hampir setiap malam dia memperkenalkanku pada pria, pria yang katanya mampu memberiku kehangatan.
Semakin aku menunggu orang itu, seseorang yang katanya akan memberikan kehangatan untukku, namun tak kunjung datang, dingin mulai marasuk sekujur tubuhku, hingga akhirnya aku tertidur dalam kehangatan selimut.

Minggu, 10 Februari 2013

Labirin Hatiku

Saat saat terindah ku mengenal dirimu
ketika ku mulai mengenal rasa cinta
ku coba untuk jujur pada hatiku
jujur padamu tentang rasa indah yang kurasa

kuharap engkau mengerti.....
namun semua tak berarti...

ku cari jalan keluar dari labirin hatiku
dari masalah cinta yang membelenggu hatiku
kau hadir dalam hidupku
memberi harapan yang indah
tapi kini hanya angan angan untuk ku...

Created By : Evi Pharamita, Tri Suryadi dan A. Parajai ^_^

Rabu, 09 Januari 2013

Apakah ini cinta ...???

rasa yang kurasakan saat ini...
akupun tak tahu rasa apa itu...
apakah cinta....? suka..? 
atau hanya sekedar rasa kagum... 

namun,,, saat memikirkanmu,,
tanpa sadar,, terukir senyum dibibirku...
saat kau berada dihadapanku,, 
tanpa sadar.. kupegang dadaku..

kadang.... aku merasa sesak,,
ada sesuatu yang kutakutkan.

Rabu, 12 Desember 2012

Apa Kau Berbeda....???


Mataku kembali sayu...
sayu karena kegagalan...
kegagalan yang terus terjadi...
terjadi dengan keadaan yang sama...

saat itu kau datang...
kau datang dengan tatapan matamu..
yang menatap tajam sayu mataku....

aku ingin membalas tatapanmu...
tapi aku takut.. aku takut...
kau akan sama seperti mereka...
mereka yang membuat mataku sayu..
mereka yang membuatku berharap..

apakah kau seperti mereka..??
pertanyaan itulah yang saat ini, muncul di benakku.....

Senin, 03 Desember 2012

terjatuh dan tersesat

                                                                                    
lagi.. lagi.. dan lagi..
aku terjatuh dalam satu lubang yang sama...
sebuah lubang ketidak pastian,,
ketidak pastian akan cinta.

lagi... lagi.. dan lagi... 
aku tersesat... 
aku tersesat dilabirin hatiku...
labirin hati yang sangat gelap...

ketika kutemukan cahaya penuntunku...
perlahan lahan kaki ini menemukan jalan kuluar...
namun, tetap saja..
aku kembali terjatuh, dan tersesat...

Jumat, 16 November 2012

FF "Please Look At Me"

This is my first short FF, Dont Copas chingu.. ;)

Cast : Kim min seun, Jung Jin Young, lee hyeori, park taeyoung.



Hari sangat cerah, terdengar kicauan burung yang sangat merdu. aku tidak tau dimana aku saat ini, tapi, tempat ini sangat indah, udaranya sejuk, dan terdapat tanaman bunga disekelilingku. aku berjalan mendekati salah satu bunga, kemudian memetiknya dan mencium aromanya "Wangi skali" gumamku, aku melihat sekelilingku dan matakuw tertuju pada sosok namja yang jaraknya tak jauh dariku, aku berjalan mendekatinya "yeogi...!!" dan dia berbalik melihatku sambil tersenyum. tapi, belum sempat kulihat jelas wajah namja itu, tiba tiba terdengar bunyi "kring...kring...kring" yang membuatku terbangun dari mimpi indahku "huh cuma mimpi" keluhku, kemudian beranjak bgun dari tempat tidur dan mulai bersiap siap ke kampus.


***
ku ambil sepedaku dibakasi dan mulai menaikinya, "agassi, apa kau akan pergi menggunakan sepeda itu lagi...??" terdengar suara namja yg tepat dibelakangku, "ne... waeyo...??? apa aku tidak boleh memakainya...??" tanyaku, "tentu saja kau tidak bleh memakainya.." "ya... park taeyoung....!!! knapa aku tdk bleh memakainya....??" "agassi... dengarkan aku, untuk hri ini saja, aku yang akan mengantarmuw... hah..??" "sudahlah, aku hrus pergi sekarang" kataku, sambil berlalu meninggalkannya.
***
kukayuh dan terus ku kayuh sepedaku menyusuri jalanan kota seoul, sambil menikmati pemandangan kota, dan tanpa sadar "bruuook" aku terjatuh karena menabrak seorang namja "gwenchana...,??" tanyakuw pada namja itu "gwenchana..." "mianhae..." kataku, sambil memprhatikan wajah namja itu "tampan jg namja ini" gumamku dalam hati "ya... sebenarnya kau tau tidak cara bersepeda... lain kali kau harus memperhatikan jalanmu" "ne..." jawabku sambil mgembrikan buku buku namja itu yang tadi terjatuh "neon ireme moeyo??" tanyaku "Jinyoung imnida" jawabya singkat, dan tanpa basa basi lagi dia mulai brjalan meninggalkanku, tapi karna aku belum membritahukan namaku jadi aku kembali berteriak "nan min seun imnida" yang entah di dengarnya atau tidak...


***
Ku kayuh kembali sepedaku menuju Kampus dan teringat kembali wajah namja itu “Jin Young...” gumamku seraya tersenyum, dan tak terasa aku sudah berada dikampus. Aku mulai memarkir sepedaku, dan berjalan menuju kelas, dan tiba tiba terdengar terikan seorang yeoja
 “Min seun-ah”
“wae...?? ya.. hyeori-ah bisa tdk kau mengubah kebiasaan burukmu itu..??”
“hizzz.. minseun ah... apa kau sdah menyiapkan semuanya...??”
“menyiapkan apa...??”
“sebuah lagu...”
“tentu saja aku sudah menyiapkan semunya....”
 “geureyo...?? boleh aku melihatnya...???”
“tentu saja” kataku sambil membuka tas kuw dan mencari sebuah buku, tapi,
“eottohke..?? lagunya tidak ada...??” teriakku panik,
 “benarkah coba kau cari lagi” 
Aku mulai mencari kembali, tapi hasilnya nihil, tetap tidak ada.
“Ya.. minseun ah.. eottohke...?? sebentar lagi lady hyun.. datang...!!! apa yang harus kita lakukan..??”
“Ah molla....” jawabku pasrah
“yah.. kau taukan kalau ini sangat penting...!!! Jika kita tidak bisa membuat sebuah lagu, maka... maka kita tidak akan bisa ikut champ..!! yah.. minseun ah.. lakukanlah sesuatu...!!”
“aigoo... apa kau sangat ingin ikut champ....???” tanyaku, dan yeoja itu hanya mengangguk dengan wajah memelas
“baiklah baiklah akan ku buatkan sebuah lirik, dan kau buat melodynya...!! kau taukan aku tidak bisa memainkan alat musik..??”
“ne.... min seun ah...!!”

***

Aku mulai menulis sebuah lirik sederhana yang kuberi judul  “Im Fly With my Dream” dan hyeori mulai sibuk dengan gitarnya, mencari melody yang tepat,
Akhirnya lady hyun datang dan menanyakan tugas yang dibrikannya, “jadi, apa kalian sudah membuat sebuah lagu...??”
“ne... sansengninm” teriak seluruh mahasiswa
“baiklah... kalian bisa mengumulkannya sekarang, saya sudah tidak sabar melihat hasil karya kalian..!!”
Semuanya beranjak dan mengumpulkan hasil karya mereka, tapi aku dan hyeori masih duduk diam dan merasa khawatir “Hyeomin Couple... apa  kalian sudah menyelesaikannya..??” tanya lady hyeori
“ne... sangsengnim” jawabku
“kalau begitu... bawa kemari.. saya ingin melihatnya...”
“ne...” hyeori mulai beranjak dan memberikan hasil karya kami dengan ragu ragu
“baiklah... kalian tidak lupakan lusa fakultas art akan mengadakan champing... dan pada saat itu 3 karya terbaik akan memabwakan karyanya  di depan semua orang di show champ, jadi bersiaplah... siapa tau.. karya kalian yang terpilih...”
“sangsengnim... kapan 3 tiga karya terbaik di umumkan...??” tanya salah seorang mahasiswa

“tentu saja saat show champ... jadi bersiaplah karna saat 3 karya terbaik diumumkan maka, kalian akan langsung dipanggil ke atas panggung dan membawakan hasil kaya kalian, dan kalian tdak diberi waktu untuk latihan, makanya kusuruh kalian berlatih mulai sekarang...”jelas lady Hyung seraya meninggalkan kami.

***
Champing Day

Aku mulai mempersiapkan barangku, dan memasukkannya ke bagasi mobil
“minseun ah...” terdengar suara teriakan yang tak asing lagi buatku
“minseun ah... hari ini aku akan naik mobil ini bersamamuw kan...??”
“tidak... hyeori ah kau akan naik bus bersama yang lain...”
“tega sekali kau..... biarkan aku ikut bersamamu yah...??? di bus terlalu sesak... lagi pula 10 menit yang lalu mereka semua sudah berangkat”
“aigoo... baiklah... cepat naik...”

***

Kami pun segera berangkat menuju lokasi champing yang dapat ditempuh kurang lebih 2 jam, dan selama diperjalanan aku dan hyeori terus saja berlatih lagu yang kami ciptakan, aku bernyanyi dan hyeori yang mengiri menggunakan gitar. Hyeori, dia sangat pandai memainkan alat musik gitar dan piano. suaranya juga tidak buruk, dia juga bisa akting,dan dance.
Tak lama kemudian kami pun sampai di tempat tujuan
“wah... indah sekali pemandangannya....!!” gumamku seraya mengambil kamera ditas ku dan mulai memotret pemandangan yang indah itu
“aigoo.. minseun ah... kau ini... bereskan barang barangmu dulu...”
“sudah nanti saja” kataku seraya kembali memotret.
Aku terus saja memotret semua yang ku anggap indah, pegunungan, bunga, dan seorang namja yang sedang berdiri menikmati pemandagan yang indah. Keperhatikan lagi wajah namja yang sepertinya tidak asing buatku “bukankah dia namja yang waktu itu ku tabrak dengan sepedaku...??”  ada perasaan senang dihatiku saat melihatnya, dan akupun mulai mendekatinya
 “yeogi....!!! bukankah kau yang waktu itu...!! apa kau masih mengenaliku..??” tanyaku
“nugu...??”
“nan...” belum selesai aku menyebutkan namaku, tiba tiba datang seorang yeoja
“oppa...!!” panggilnya
“hyemi  ah...” jawab namja itu dengan sebuah senyuman
Saat meliahtnya tersenyum pada yeoja itu, ada perasaan tidak senang dalam hatiku, aku tidak suka melihatnya tersenyum semanis itu pada yeoja itu.

***
Aku hanya terdiam menahan sakit, melihat mereka berdua berlalu sambil berpegangan tangan didepan mataku. Aku berjalan lemas kembali ke villa, terlihat Hyeori yang berlari kearahku, “yah.. Min Seun ah... kemana saja  kau... palli.. Lady Hyun menyuruh kita semua berkumpul” katanya sambil menarik tanganku. Sesampainya di Aula Villa terlihat semua orang telah berkumpul, sepertinya kami berdua terlambat dan semua mata tertuju pada kami
“Juseonghamnida...” kataku
“sudahlah.. bergabunglah dengan teman temanmu” 
“Ne...”

***

Lady Hyun mulai menjelaskan untuk apa kami berda disini, tapi aku sama skali tidak menyimak apa yang dia katakan dan mataku hanya tertuju pada seorang namja yang berada didepanku.

Akhirnya pertemuan selesai dan kami segera kembali ke kamar masing masing, aku dan hyeori sekamar dan kami mulai membereskan barang-barang kami, setelah merapikan barang barang kami aku berjalan kejendela dan melihat banyak sekali bintang, dan segera berjalan keluar.
Aku berjalan dan terus berjalan memperhatikan betapa indahnya malam ini, kuhentikan langkahku dan segera duduk diatas rumput sambil melihat kearah langit, “Wah Indah skali Bintang bintang itu..” kata seorang namja  yang berada diblakangku, aku berbalik dan meihat namja itu “Jinyoung” gumamku dalam hati. Namja itu duduk didekatku dan memberikan ku sebuah buku “Ini punyamu kan...??” katanya, kuperhatikan buku itu dan teringat kembali saat kami pertama bertemu “ ah... jadi ada padamu... Gomawo..”  “lagu yang kau tulis itu.. sangat bagus..”
“Cincayo..??”
“mmm... mianhae.. tadi meninggalkan mu begitu saja...!”
“ah.. tidak apa apa... hmm apa gadis tadi pacarmu..??”
“hehe....  dia deongsaengku....”
“Deongseng...!! Huuu Syukurlah kalau begitu....”
“ apa...???”
“ani.. ani..”
Aku Benar benar senang mendengarnya, dan terus saja tersenyum. dia terus saja memperhatikan wajahku membuatku salah tingkah, “kenapa...?? apa ada yang salah dengan wajahku..??”
“ani.. aku hanya merasa kau cantik..” mendengar kata itu membuatku semakin salah tingkah
“Minseun ah..... apa kau tahu hidup ini sangat singkat...!! karna itu, sebelum semuanya berakhir aku ingin merasakan kebahagian bersama seseorang yang kucintai..” aku sama sekali tidak mengerti apa arti dari kata katanya,
“Minseun ah... apa kau sudah punya pacar...??”
“hah.. ani...”
“apa ada seseorang yang kau sukai...??”
“heh.. ne...”
“ nugu...??”
“hah.... yang kusaukai itu..... dia.. dia...”
“Bisakah... kau menyukaiku...??” aku benar benar tidak menyangka dia mengatakan hal itu, aku hanya terdiam.
“Aku menyukaimu bisakah kau menyukaiku......??” sekali lagi aku hanya teridiam membisu mendengar ucapannya
“ Lupakan.. jika kau tidak bisa melakukannya...” katanya sambil berdiri dan mulai melangkah meninggalkanku.
“Chogi...” teriakku menghentikan langkahnya
“orang yang kusukai itu... itu adalah kau... jadi tanpa kau memintaku, aku juga akan menyukaimu...”
Dia hanya tersenyum dan berjaln mendekatiku, menarik tanganku, lalu memelukku. Kami berjalan bersama sama sambil berpegangan tangan,  dan dia mengantarku kekamarku,
 “sejak kapan kau menyukaiku...???” tanyaku,  
“hehe.. kau akan tau saat Show Champ...!!”
“Show Champ...??? Wae...??”
“masuklah..... sudah malam”
 “hizz.. jaljayo...!!”
“ne... Jalja...” katanya sambil mencium keningku.
Aku hanya tersenyum dan segera masuk dan memeluk sahabatku hyeori,
“Hyeori ah.. ini bukan mimpikan...?? kalau ini mimpi aku berharap tidak akan pernah terbangun”
“ya... ada apa denganmu..”
“hyeori ah...?? apa kau tahu Jung Jin young...??”
“ ah... Jin young Sanbaenim...!! ara... wae...??”
“sejak kapan kapan, kau tahu dia...”
“sejak pertama kali kita masuk Univeritas... wae...??
“Kenapa aku tidak tahu, kalau kita punya sanbae seperti itu...!!”
“bagamana kau bisa tahu... kau tidak akan pernah peduli dengan seseorang, kecuali orang itu berada tepat dihadapanmu, dan berbicara denganmu.. tapi kenapa.. kau tiba-tiba menanyakan JinYoung Sanbaenim....??”
“Apa Pendapatmu tentang dia...??”
“Dia Tampan, baik, dia tipe idaman semua wanita... wae..?? apa kau menyukainya...??”
 “ne... aku rasa, aku bisa mati karna rasa sukaku padanya....!!” kataku dan segera bebaring, tanpa memperhatika Hyeori yang tengah terkejut dengan ucapan ku.

***
Show Champ


Saat yang paling dinantikanpun tiba, meskipun karya yang kubuat dengan Minseun tidak terpilih, tapi aku benar benar menantikan saat ini, aku benar benar penasaran sejak kapan Jinyoung mulai menyukaiku, dan akhirnya tiba saatnya Jinyoung tampil membawan karyanya yang berjudul “Please Look At Me” “lagu ini ku persembahkan untuk seorang gadis yang tidak pernah melihat kearahku,  aku hanya ingin mengatakan pada gadis itu untuk hanya melihat kearahku, aku mohon mulai sekarang lihatlah aku...” katanya sambil mulai memetik gitarnya dan bernyanyi. Saat mendengar nyanyiannya, tanpa sadar kuteteskan air mataku, aku sama sekali tidak menyangka kalau selama ini ada seseorang yang selalu melihat kearahku, dan setelah nyanyianya selesai aku segera berlari dan memeluknya, aku tidak peduli jika banyak mata yang melihat kearah kami “Mianhae, baru bisa melihatmu skarang, mianhae..”
 Waktu berlalu begitu cepat, hubunganku dan Jinyoung sangat baik, dia selalu memberikanku sebuah kejutan dan selalu bernyanyi untukku, hingga saat aku berulang tahun dia memberikanku sebuah kalung yang mata rantainya berbentuk bintang ,
“saat kau merindukanku, lihatlah bintang ini, aku akan selalu merindukanmu, dan mengawasimu dari atas sana, bersama bintang bintang itu” 
“yah... saat aku merindukanmu, kenapa aku harus melihat bintang ini...??? aku hanya akan datang padamu, dan kau juga harus datang saat kau merindukanku, tidak perlu mengawasi ku... arasso...???”
Aku sama sekali tidak mengerti kenapa dia menangis,
“Uljima... apa aku mengucapkan sesuatu yang salah... Mianhae, Uljima...!!”
“ani... aku hanya.. hanya tidak ingin meninggalaknmu...”
“Geure, kalau kau tidak ingin, maka jangan tiggalkan aku...”
“Minseun ah... Sarangahae..” katanya sambil menciumku,
 “Natu saranghaeyo Oppa...”

***

Aku sama sekali tidak menyangka kalau malam itu adalah malam terakhir kami bersama bersama, setelah malam itu dia benar benar menghilang, sama sekali tidak ada kabar, aku mencarinya tapi tetap tidak menemukannya, kutanyakan pada sahabat sahabattnya tapi, mereka semua bungkam.
Sebeulan waktu berlalu, dan dia sama sekali tidak ada kabar, “sebenarnya kau dimana...??? aku benar benar merindukanmu” gumamku dalam hati sambil memegang kalung pemberiannya. “minseunah....” Hyeori datang dengan ekspresi yang aneh
“Minseun ah.... JinYoung Sambenim,”
“Wae..?? Jinyoung Wae...??”
“dia... aku dengar dia.... dia... Minseun ah, dia sudah meninggal...!!”
Aku terjatuh, badanku lemas, “ani... yah... dari mana kau mendengarnya, itu tidak mungkin... tidak mungkin... tidak mungkin” air mataku mengalir deras, namun segera kuseka dan berlari menuju kelas Dongsaengnya Jinyoung.
“Eonni....!!” kata hyemi kaget,
 “Hyemi ah..... itu tidak mungkinkan...??? Jinyoung oppa tidak mungkin meninggal.. iyakan... yah... buakankah kau adiknya....!! kau seharusnya tidak boleh seperti ini, membiarkan orang lain membuat gosip murahan seperti ini..!!”
“Mianhae Eonni..., Mianhae... Jinyoung Oppa... Jinyoung Oppa ...”
“Jangan katakan lagi....” kataku sambil berlalu meninggalkan hyemi, airmataku terus saja mengalir tak kalah dengan air huja yang teru saja turun. Kulangkahkan kaki ku dan berhenti didepan studio music tempat Jinyoung dan temannya sering berkumpul,
 “Cnu Oppa.. Baro Oppa... Sandeul Oppa.... Gongchan Oppa... Wae....??? Wae...??? wae...???”    
“Minseun ah...” kata CNU, Dan yang lain hanya menunduk
 “kenapa... kenapa.. tidak memberitahukan padaku dari awal...” kataku dan terus menangis, dan mereka hanya terdiam.

Aku kembali kerumahku dan hanya mengunci diriku didalam kamar, sambil melihat kalu pemberian Jinyoung, dan teringat kembali  Olehku saat terkhirkali kami bertemu dan teringat pula olehku perkataan anehnya saat menggungkapkan perasaannya padaku  “Minseun ah..... apa kau tahu hidup ini sangat singkat...!! karna itu, sebelum semuanya berakhir aku ingin merasakan kebahagian bersama seseorang yang kucintai..”  tanpa sadar aku tertidur dan bermimpi, dalam mimpiku aku berada ditaman bunga yang sangat indah, terdengar kicauan burung yang sangat merdu, terdengar suara petikan gitar dan nyanyian seorang namja, kudekati namja itu “Chogi..” namja itu berbalik, “Minseun ah... Bogosipo...!!” tanpa sadar air mataku menetes dalam tidurku.

*SELESAI*



Rabu, 07 November 2012

Kau yang Kukagumi

Last Part

Kutuliskan kata terakhirku
Kata terakhir yang menwakili perasaanku
Mewakili akhir dari perjalanan cinta ku,
Akhir dari sakit yang kurasakan,,,

aku menyerah,,,,,

apa kau tahu,,, hati ini menangis saat kau memanggilnya, mengajaknya bernyanyi bersama mu, melihat caramu memandangnya, melihat caramu tersenyum padanya, saat itulah aku menyerah, aku tak ingin trus seperti ini, kehilangan senyum berhargak, saat itulah aku tersadar dari mimpiku, aku sadar bahwa aku tak bisa mengalihkan perhatiannmu darinya, aku sadar dialah yang terbaik untukmu, dan aku sadar sejak awal kau tak melihatku. akan ku ikhlaskan cinta ku, aku ikhlas jika hanya dengannyalah yang bisa membuatmu bahagia, dan tersenyum.