Jumat, 16 November 2012

FF "Please Look At Me"

This is my first short FF, Dont Copas chingu.. ;)

Cast : Kim min seun, Jung Jin Young, lee hyeori, park taeyoung.



Hari sangat cerah, terdengar kicauan burung yang sangat merdu. aku tidak tau dimana aku saat ini, tapi, tempat ini sangat indah, udaranya sejuk, dan terdapat tanaman bunga disekelilingku. aku berjalan mendekati salah satu bunga, kemudian memetiknya dan mencium aromanya "Wangi skali" gumamku, aku melihat sekelilingku dan matakuw tertuju pada sosok namja yang jaraknya tak jauh dariku, aku berjalan mendekatinya "yeogi...!!" dan dia berbalik melihatku sambil tersenyum. tapi, belum sempat kulihat jelas wajah namja itu, tiba tiba terdengar bunyi "kring...kring...kring" yang membuatku terbangun dari mimpi indahku "huh cuma mimpi" keluhku, kemudian beranjak bgun dari tempat tidur dan mulai bersiap siap ke kampus.


***
ku ambil sepedaku dibakasi dan mulai menaikinya, "agassi, apa kau akan pergi menggunakan sepeda itu lagi...??" terdengar suara namja yg tepat dibelakangku, "ne... waeyo...??? apa aku tidak boleh memakainya...??" tanyaku, "tentu saja kau tidak bleh memakainya.." "ya... park taeyoung....!!! knapa aku tdk bleh memakainya....??" "agassi... dengarkan aku, untuk hri ini saja, aku yang akan mengantarmuw... hah..??" "sudahlah, aku hrus pergi sekarang" kataku, sambil berlalu meninggalkannya.
***
kukayuh dan terus ku kayuh sepedaku menyusuri jalanan kota seoul, sambil menikmati pemandangan kota, dan tanpa sadar "bruuook" aku terjatuh karena menabrak seorang namja "gwenchana...,??" tanyakuw pada namja itu "gwenchana..." "mianhae..." kataku, sambil memprhatikan wajah namja itu "tampan jg namja ini" gumamku dalam hati "ya... sebenarnya kau tau tidak cara bersepeda... lain kali kau harus memperhatikan jalanmu" "ne..." jawabku sambil mgembrikan buku buku namja itu yang tadi terjatuh "neon ireme moeyo??" tanyaku "Jinyoung imnida" jawabya singkat, dan tanpa basa basi lagi dia mulai brjalan meninggalkanku, tapi karna aku belum membritahukan namaku jadi aku kembali berteriak "nan min seun imnida" yang entah di dengarnya atau tidak...


***
Ku kayuh kembali sepedaku menuju Kampus dan teringat kembali wajah namja itu “Jin Young...” gumamku seraya tersenyum, dan tak terasa aku sudah berada dikampus. Aku mulai memarkir sepedaku, dan berjalan menuju kelas, dan tiba tiba terdengar terikan seorang yeoja
 “Min seun-ah”
“wae...?? ya.. hyeori-ah bisa tdk kau mengubah kebiasaan burukmu itu..??”
“hizzz.. minseun ah... apa kau sdah menyiapkan semuanya...??”
“menyiapkan apa...??”
“sebuah lagu...”
“tentu saja aku sudah menyiapkan semunya....”
 “geureyo...?? boleh aku melihatnya...???”
“tentu saja” kataku sambil membuka tas kuw dan mencari sebuah buku, tapi,
“eottohke..?? lagunya tidak ada...??” teriakku panik,
 “benarkah coba kau cari lagi” 
Aku mulai mencari kembali, tapi hasilnya nihil, tetap tidak ada.
“Ya.. minseun ah.. eottohke...?? sebentar lagi lady hyun.. datang...!!! apa yang harus kita lakukan..??”
“Ah molla....” jawabku pasrah
“yah.. kau taukan kalau ini sangat penting...!!! Jika kita tidak bisa membuat sebuah lagu, maka... maka kita tidak akan bisa ikut champ..!! yah.. minseun ah.. lakukanlah sesuatu...!!”
“aigoo... apa kau sangat ingin ikut champ....???” tanyaku, dan yeoja itu hanya mengangguk dengan wajah memelas
“baiklah baiklah akan ku buatkan sebuah lirik, dan kau buat melodynya...!! kau taukan aku tidak bisa memainkan alat musik..??”
“ne.... min seun ah...!!”

***

Aku mulai menulis sebuah lirik sederhana yang kuberi judul  “Im Fly With my Dream” dan hyeori mulai sibuk dengan gitarnya, mencari melody yang tepat,
Akhirnya lady hyun datang dan menanyakan tugas yang dibrikannya, “jadi, apa kalian sudah membuat sebuah lagu...??”
“ne... sansengninm” teriak seluruh mahasiswa
“baiklah... kalian bisa mengumulkannya sekarang, saya sudah tidak sabar melihat hasil karya kalian..!!”
Semuanya beranjak dan mengumpulkan hasil karya mereka, tapi aku dan hyeori masih duduk diam dan merasa khawatir “Hyeomin Couple... apa  kalian sudah menyelesaikannya..??” tanya lady hyeori
“ne... sangsengnim” jawabku
“kalau begitu... bawa kemari.. saya ingin melihatnya...”
“ne...” hyeori mulai beranjak dan memberikan hasil karya kami dengan ragu ragu
“baiklah... kalian tidak lupakan lusa fakultas art akan mengadakan champing... dan pada saat itu 3 karya terbaik akan memabwakan karyanya  di depan semua orang di show champ, jadi bersiaplah... siapa tau.. karya kalian yang terpilih...”
“sangsengnim... kapan 3 tiga karya terbaik di umumkan...??” tanya salah seorang mahasiswa

“tentu saja saat show champ... jadi bersiaplah karna saat 3 karya terbaik diumumkan maka, kalian akan langsung dipanggil ke atas panggung dan membawakan hasil kaya kalian, dan kalian tdak diberi waktu untuk latihan, makanya kusuruh kalian berlatih mulai sekarang...”jelas lady Hyung seraya meninggalkan kami.

***
Champing Day

Aku mulai mempersiapkan barangku, dan memasukkannya ke bagasi mobil
“minseun ah...” terdengar suara teriakan yang tak asing lagi buatku
“minseun ah... hari ini aku akan naik mobil ini bersamamuw kan...??”
“tidak... hyeori ah kau akan naik bus bersama yang lain...”
“tega sekali kau..... biarkan aku ikut bersamamu yah...??? di bus terlalu sesak... lagi pula 10 menit yang lalu mereka semua sudah berangkat”
“aigoo... baiklah... cepat naik...”

***

Kami pun segera berangkat menuju lokasi champing yang dapat ditempuh kurang lebih 2 jam, dan selama diperjalanan aku dan hyeori terus saja berlatih lagu yang kami ciptakan, aku bernyanyi dan hyeori yang mengiri menggunakan gitar. Hyeori, dia sangat pandai memainkan alat musik gitar dan piano. suaranya juga tidak buruk, dia juga bisa akting,dan dance.
Tak lama kemudian kami pun sampai di tempat tujuan
“wah... indah sekali pemandangannya....!!” gumamku seraya mengambil kamera ditas ku dan mulai memotret pemandangan yang indah itu
“aigoo.. minseun ah... kau ini... bereskan barang barangmu dulu...”
“sudah nanti saja” kataku seraya kembali memotret.
Aku terus saja memotret semua yang ku anggap indah, pegunungan, bunga, dan seorang namja yang sedang berdiri menikmati pemandagan yang indah. Keperhatikan lagi wajah namja yang sepertinya tidak asing buatku “bukankah dia namja yang waktu itu ku tabrak dengan sepedaku...??”  ada perasaan senang dihatiku saat melihatnya, dan akupun mulai mendekatinya
 “yeogi....!!! bukankah kau yang waktu itu...!! apa kau masih mengenaliku..??” tanyaku
“nugu...??”
“nan...” belum selesai aku menyebutkan namaku, tiba tiba datang seorang yeoja
“oppa...!!” panggilnya
“hyemi  ah...” jawab namja itu dengan sebuah senyuman
Saat meliahtnya tersenyum pada yeoja itu, ada perasaan tidak senang dalam hatiku, aku tidak suka melihatnya tersenyum semanis itu pada yeoja itu.

***
Aku hanya terdiam menahan sakit, melihat mereka berdua berlalu sambil berpegangan tangan didepan mataku. Aku berjalan lemas kembali ke villa, terlihat Hyeori yang berlari kearahku, “yah.. Min Seun ah... kemana saja  kau... palli.. Lady Hyun menyuruh kita semua berkumpul” katanya sambil menarik tanganku. Sesampainya di Aula Villa terlihat semua orang telah berkumpul, sepertinya kami berdua terlambat dan semua mata tertuju pada kami
“Juseonghamnida...” kataku
“sudahlah.. bergabunglah dengan teman temanmu” 
“Ne...”

***

Lady Hyun mulai menjelaskan untuk apa kami berda disini, tapi aku sama skali tidak menyimak apa yang dia katakan dan mataku hanya tertuju pada seorang namja yang berada didepanku.

Akhirnya pertemuan selesai dan kami segera kembali ke kamar masing masing, aku dan hyeori sekamar dan kami mulai membereskan barang-barang kami, setelah merapikan barang barang kami aku berjalan kejendela dan melihat banyak sekali bintang, dan segera berjalan keluar.
Aku berjalan dan terus berjalan memperhatikan betapa indahnya malam ini, kuhentikan langkahku dan segera duduk diatas rumput sambil melihat kearah langit, “Wah Indah skali Bintang bintang itu..” kata seorang namja  yang berada diblakangku, aku berbalik dan meihat namja itu “Jinyoung” gumamku dalam hati. Namja itu duduk didekatku dan memberikan ku sebuah buku “Ini punyamu kan...??” katanya, kuperhatikan buku itu dan teringat kembali saat kami pertama bertemu “ ah... jadi ada padamu... Gomawo..”  “lagu yang kau tulis itu.. sangat bagus..”
“Cincayo..??”
“mmm... mianhae.. tadi meninggalkan mu begitu saja...!”
“ah.. tidak apa apa... hmm apa gadis tadi pacarmu..??”
“hehe....  dia deongsaengku....”
“Deongseng...!! Huuu Syukurlah kalau begitu....”
“ apa...???”
“ani.. ani..”
Aku Benar benar senang mendengarnya, dan terus saja tersenyum. dia terus saja memperhatikan wajahku membuatku salah tingkah, “kenapa...?? apa ada yang salah dengan wajahku..??”
“ani.. aku hanya merasa kau cantik..” mendengar kata itu membuatku semakin salah tingkah
“Minseun ah..... apa kau tahu hidup ini sangat singkat...!! karna itu, sebelum semuanya berakhir aku ingin merasakan kebahagian bersama seseorang yang kucintai..” aku sama sekali tidak mengerti apa arti dari kata katanya,
“Minseun ah... apa kau sudah punya pacar...??”
“hah.. ani...”
“apa ada seseorang yang kau sukai...??”
“heh.. ne...”
“ nugu...??”
“hah.... yang kusaukai itu..... dia.. dia...”
“Bisakah... kau menyukaiku...??” aku benar benar tidak menyangka dia mengatakan hal itu, aku hanya terdiam.
“Aku menyukaimu bisakah kau menyukaiku......??” sekali lagi aku hanya teridiam membisu mendengar ucapannya
“ Lupakan.. jika kau tidak bisa melakukannya...” katanya sambil berdiri dan mulai melangkah meninggalkanku.
“Chogi...” teriakku menghentikan langkahnya
“orang yang kusukai itu... itu adalah kau... jadi tanpa kau memintaku, aku juga akan menyukaimu...”
Dia hanya tersenyum dan berjaln mendekatiku, menarik tanganku, lalu memelukku. Kami berjalan bersama sama sambil berpegangan tangan,  dan dia mengantarku kekamarku,
 “sejak kapan kau menyukaiku...???” tanyaku,  
“hehe.. kau akan tau saat Show Champ...!!”
“Show Champ...??? Wae...??”
“masuklah..... sudah malam”
 “hizz.. jaljayo...!!”
“ne... Jalja...” katanya sambil mencium keningku.
Aku hanya tersenyum dan segera masuk dan memeluk sahabatku hyeori,
“Hyeori ah.. ini bukan mimpikan...?? kalau ini mimpi aku berharap tidak akan pernah terbangun”
“ya... ada apa denganmu..”
“hyeori ah...?? apa kau tahu Jung Jin young...??”
“ ah... Jin young Sanbaenim...!! ara... wae...??”
“sejak kapan kapan, kau tahu dia...”
“sejak pertama kali kita masuk Univeritas... wae...??
“Kenapa aku tidak tahu, kalau kita punya sanbae seperti itu...!!”
“bagamana kau bisa tahu... kau tidak akan pernah peduli dengan seseorang, kecuali orang itu berada tepat dihadapanmu, dan berbicara denganmu.. tapi kenapa.. kau tiba-tiba menanyakan JinYoung Sanbaenim....??”
“Apa Pendapatmu tentang dia...??”
“Dia Tampan, baik, dia tipe idaman semua wanita... wae..?? apa kau menyukainya...??”
 “ne... aku rasa, aku bisa mati karna rasa sukaku padanya....!!” kataku dan segera bebaring, tanpa memperhatika Hyeori yang tengah terkejut dengan ucapan ku.

***
Show Champ


Saat yang paling dinantikanpun tiba, meskipun karya yang kubuat dengan Minseun tidak terpilih, tapi aku benar benar menantikan saat ini, aku benar benar penasaran sejak kapan Jinyoung mulai menyukaiku, dan akhirnya tiba saatnya Jinyoung tampil membawan karyanya yang berjudul “Please Look At Me” “lagu ini ku persembahkan untuk seorang gadis yang tidak pernah melihat kearahku,  aku hanya ingin mengatakan pada gadis itu untuk hanya melihat kearahku, aku mohon mulai sekarang lihatlah aku...” katanya sambil mulai memetik gitarnya dan bernyanyi. Saat mendengar nyanyiannya, tanpa sadar kuteteskan air mataku, aku sama sekali tidak menyangka kalau selama ini ada seseorang yang selalu melihat kearahku, dan setelah nyanyianya selesai aku segera berlari dan memeluknya, aku tidak peduli jika banyak mata yang melihat kearah kami “Mianhae, baru bisa melihatmu skarang, mianhae..”
 Waktu berlalu begitu cepat, hubunganku dan Jinyoung sangat baik, dia selalu memberikanku sebuah kejutan dan selalu bernyanyi untukku, hingga saat aku berulang tahun dia memberikanku sebuah kalung yang mata rantainya berbentuk bintang ,
“saat kau merindukanku, lihatlah bintang ini, aku akan selalu merindukanmu, dan mengawasimu dari atas sana, bersama bintang bintang itu” 
“yah... saat aku merindukanmu, kenapa aku harus melihat bintang ini...??? aku hanya akan datang padamu, dan kau juga harus datang saat kau merindukanku, tidak perlu mengawasi ku... arasso...???”
Aku sama sekali tidak mengerti kenapa dia menangis,
“Uljima... apa aku mengucapkan sesuatu yang salah... Mianhae, Uljima...!!”
“ani... aku hanya.. hanya tidak ingin meninggalaknmu...”
“Geure, kalau kau tidak ingin, maka jangan tiggalkan aku...”
“Minseun ah... Sarangahae..” katanya sambil menciumku,
 “Natu saranghaeyo Oppa...”

***

Aku sama sekali tidak menyangka kalau malam itu adalah malam terakhir kami bersama bersama, setelah malam itu dia benar benar menghilang, sama sekali tidak ada kabar, aku mencarinya tapi tetap tidak menemukannya, kutanyakan pada sahabat sahabattnya tapi, mereka semua bungkam.
Sebeulan waktu berlalu, dan dia sama sekali tidak ada kabar, “sebenarnya kau dimana...??? aku benar benar merindukanmu” gumamku dalam hati sambil memegang kalung pemberiannya. “minseunah....” Hyeori datang dengan ekspresi yang aneh
“Minseun ah.... JinYoung Sambenim,”
“Wae..?? Jinyoung Wae...??”
“dia... aku dengar dia.... dia... Minseun ah, dia sudah meninggal...!!”
Aku terjatuh, badanku lemas, “ani... yah... dari mana kau mendengarnya, itu tidak mungkin... tidak mungkin... tidak mungkin” air mataku mengalir deras, namun segera kuseka dan berlari menuju kelas Dongsaengnya Jinyoung.
“Eonni....!!” kata hyemi kaget,
 “Hyemi ah..... itu tidak mungkinkan...??? Jinyoung oppa tidak mungkin meninggal.. iyakan... yah... buakankah kau adiknya....!! kau seharusnya tidak boleh seperti ini, membiarkan orang lain membuat gosip murahan seperti ini..!!”
“Mianhae Eonni..., Mianhae... Jinyoung Oppa... Jinyoung Oppa ...”
“Jangan katakan lagi....” kataku sambil berlalu meninggalkan hyemi, airmataku terus saja mengalir tak kalah dengan air huja yang teru saja turun. Kulangkahkan kaki ku dan berhenti didepan studio music tempat Jinyoung dan temannya sering berkumpul,
 “Cnu Oppa.. Baro Oppa... Sandeul Oppa.... Gongchan Oppa... Wae....??? Wae...??? wae...???”    
“Minseun ah...” kata CNU, Dan yang lain hanya menunduk
 “kenapa... kenapa.. tidak memberitahukan padaku dari awal...” kataku dan terus menangis, dan mereka hanya terdiam.

Aku kembali kerumahku dan hanya mengunci diriku didalam kamar, sambil melihat kalu pemberian Jinyoung, dan teringat kembali  Olehku saat terkhirkali kami bertemu dan teringat pula olehku perkataan anehnya saat menggungkapkan perasaannya padaku  “Minseun ah..... apa kau tahu hidup ini sangat singkat...!! karna itu, sebelum semuanya berakhir aku ingin merasakan kebahagian bersama seseorang yang kucintai..”  tanpa sadar aku tertidur dan bermimpi, dalam mimpiku aku berada ditaman bunga yang sangat indah, terdengar kicauan burung yang sangat merdu, terdengar suara petikan gitar dan nyanyian seorang namja, kudekati namja itu “Chogi..” namja itu berbalik, “Minseun ah... Bogosipo...!!” tanpa sadar air mataku menetes dalam tidurku.

*SELESAI*



Rabu, 07 November 2012

Kau yang Kukagumi

Last Part

Kutuliskan kata terakhirku
Kata terakhir yang menwakili perasaanku
Mewakili akhir dari perjalanan cinta ku,
Akhir dari sakit yang kurasakan,,,

aku menyerah,,,,,

apa kau tahu,,, hati ini menangis saat kau memanggilnya, mengajaknya bernyanyi bersama mu, melihat caramu memandangnya, melihat caramu tersenyum padanya, saat itulah aku menyerah, aku tak ingin trus seperti ini, kehilangan senyum berhargak, saat itulah aku tersadar dari mimpiku, aku sadar bahwa aku tak bisa mengalihkan perhatiannmu darinya, aku sadar dialah yang terbaik untukmu, dan aku sadar sejak awal kau tak melihatku. akan ku ikhlaskan cinta ku, aku ikhlas jika hanya dengannyalah yang bisa membuatmu bahagia, dan tersenyum.


Minggu, 04 November 2012

Sebelas Jebakan Kehidupan

Young dan Klosko (1993), dua orang Cognitive Therapist dari Amerika, berdasarkan pengalaman praktik terapinya, berhasil mengidentifikasi Sebelas Jebakan Kehidupan yang sering mengganggu kehidupan seseorang. Kesebelas jebakan itu adalah :

  • Abandonment => Jebakan kehidupan yang disebabkan oleh kurangnya rasa aman didalam keluarga sewaktu kecil. Kehilangan orang yang dicintai, baik itu karena meninggal, pergi dari rumah, atau sering tidak ada dirumah adalah beberapa situasi yang menyebabkan seseorang merasa ditinggalkan atau dibuang.Seseorang dengan jebakan kehidupan ini cenderung mempunyai kehidupan yang penuh dengan peristiwa dibuang karena orang tersebut merasa memang layak dibuang dan ditinggal. Perasaan tidak aman dan tidak berharga selalu melingkupinya. Perilaku yang sering muncul saat dewasa adalah selalu mencari teman, selalu berusaha menunjukkan sikap baik pada orang lain meskipun orang lain tidak baik pada dirinya, dan yang paling tidak bagus adalah selalu memposisikan dirinya pada posisi dibuang, tidak penting, atau tidak berarti. selain itu, dia juga akan semakin cinta ketika pasangannya melakukan petualangan cinta, dia selalu memaafkan orang yang meninggalkan dirinya.
  • Mistrust dan Abuse => Jebakan kehidupan yang juga berkaitan dengan rasa aman dalam keluarga. Terlalu seringnya dibohongi atau dilecehkan semasa kecil menyebabkan seseorang tumbuh dengan rasa curiga, was-was, dan ketakutan yang luar biasa. Dalam pemikirannya, orang lain selalu tidak bisa dipercaya karena selalu ingin menyakiti, menipu, atau mengambil keuntungan dari dirinya. selalu berasumsi buruk terhadap orang lain adalah ciri khasnya.
  • Dependence => Jebakan kehidupan yang menyebabkan seseorang selalu merasa harus tergantung pada orang lain. mengambil keputusan dan bertindak sendiri adalah dua hal yang paling susah dia lakukan dalam hidupnya. selalu meminta pertimbangan orang lain atau bahkan mengikuti saja apa yang orang lain putuskan adalah ciri khas orang dengan jebakan tipe ini. selalu ragu-ragu, bingung, dan panik kalau harus membuat keputusan adalah penampakan luar dari orang tersebut. jebakan ini umumnya terjadi karena di masa kecil orang tersebut selalu dibawah ketiak orang tua. semua keputusan harus atas persetujuan orang tua. Orang tua yang overprotective dan otoriter adalah penyebab utama jebakan kehidupan ini.
  • Vulnerability => Rasa rapuh yang berlebihan akan menyebabkan seseorang merasa hidup didunia yang penuh dengan masalah, ancaman, perang, bencana, dan penyakit. seseorang dengan jebakan ini selalu ragu untuk keluar dari zona nyamannya. keluar ruamh atau pergi keluar kota bisa sangat menakutkan, karena dia merasa seolah-olah seluruh dunia akan menghancurkannya. dia merasa seluruh pencopet akan mencopet uangnya. sedikit rasa sakit pada bagian tubuh tertentu akan menyebabkan orang ini tidak tidur semalaman. Orang tua yang overprotective adalah penyebab utama jebakan kehidupan ini.
  • Emotional Deprivation => Jebakan kehidupan yang diderita oleh orang - orang yang semasa kecilnya tidak mendapatkan kehangatan emosi dan cinta secara cukup.Orang tua yang dingin dan miskin cinta adalah penyebab utama jebakan ini. merasa tidak dipedulikan atau merasa tidak ada satupun orang mengerti perasaannya adalah hal hal yang bisa ditemui pada orang dengan jebakan ini, karena itu lah orang tersebut juga sering tidak memperdulikan orang lain.
  • Social Exclusion => Kondisi dimana seseorang selalu merasa asing atau justru mengasingkan dirinya di dalam pergaulan sosialnya. merasa tidak diterima dikelompoknya karena selalu merasa ada yang aneh pada dirinya, hal aneh itu dapat berupa keanehan fisiknya, cara bicaranya, pola pikirnya, ataupun kastanya. jebakan ini umumnya disebabkan oleh ejekan atau penilaian buruk oleh orang lain, ataupun perilaku yang menyakitkan oleh orang tua. keyakinan yang sering berkembang dalam pikirannya adalah aku aneh, aku buruk, aku tidak selevel, atau aku berbeda.
  • Devectiveness => Muncul dalam bentuk harga diri yang rendah dan selalu merasa inverior dibanding orang lain. serangan kritik yang bertubi tubi saat masih kecil, perasaan tidak berharga, dan tidak dicintai adalah pangkal munculnya jebakan kehidupan ini. kesukaan untuk menyalahkan diri sendiri, ragu ragu apakah ada orang yang menghargai dirinya, dan selalu merasa akan ada penolakan dari orang lain adalah ciri ciri penampakan luar dari orang dengan tipe ini. 
  • Failure => Jebakan kehidupan dimana seseorang selalu merasa gagal dan salah dalam setiap aspek kehidupannya. tidak mampu mendapat kan nilai terbaik, tidak mampu melakukan sesuatu yang baru, atau ragu ragu melakukan tindakan, adalah hal hal yang bisa kita amati pada orang dengan jebakan ini. 
  • Subjugation => Jebakan yang menyebabkan seseorang selalu patuh dan menyenangkan orang lain. jebakan yang disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang terlalu ditekan orang tua ini sangat melemahkan. perasaan bersalah kalau mendahulukan kepentingan diri sendiri, membiarkan orang lain mengontrol kehidupannya, takut akan dihukum atau ditinggalkan jika tidak patuh, adalah penampakan luar seseorang dengan tipe ini. 
  • Unrelenting Standards => Sering menimpa orang yang sewaktu kecilnya terlalu ditekan untuk menjadi yang terbaik dan menjadi nomor satu dengan mengorbankan kebahagian dan kesenangan sebagai anak anak. Orang ini cenderung menekan dirinya secara berlebihan demi karir, uang, nama baik, kecantikan, dan keteraturan dengan mengorbankan kesehatan, kebahagiaan, dan hubungan baik dengan orang orang disekelilingnya. dalam kamusnya kegagalan adalah aib, dan hanya ketika menjadi yang terbaik dia bisa merasa diterima dan diakui. yang menarik, orang dengan tipe ini tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah ia capai.
  • Entitlement => Jebakan kehidupan yang membuat seseorang merasa selalu berhak atas apapun yang dia inginkan . dia selalu menginginkannya dengan cepat tanpa memperdulikan situasi dan kondisi disekitarnya. orang ini merasa berada diatas orang lain, bertutur kata, bertindak, dan menginginkan sesuatu dengan spontan tanpa peduli pada pendapat, pertimbangan, dan perasaan orang lain. kemarahan yang meledak ledak dan perilaku kasar pada orang lain sering ditunjukan sebai upaya untu menunjukkan kekesalan karena apa yang dia inginkan tidak segera terpenuhi. jebakan ini berpangkal pada sikap orang tua yang terlalu memanjakan. 
Tipe jebakan seperti apakah yang menimpa kehidupan anda...???? :)

Sumber : Ludvianto, Bayu. 2011. Analisis Tulisan Tangan. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta