Jumat, 24 Mei 2013

Arti Cinta



Ada seorang teman yang kukenal, anggap saja namanya Romeo, dia memiliki seorang kekasih, anggap saja namanya Juliet, hubungan mereka telah berlangsung selama kurang lebih 3 tahun, kadang aku iri pada mereka. sering sekali romeo dibuatkan bekal kekampus, dan aku juga ingin seperti itu, seperti Juliet yang membuatkan makanan untuk romeo. Aku iri ketika romeo mulai mebicarakan kehebatan rasa masakan Juliet, bukan karena aku memiliki rasa yang special pada romeo, aku hanya berfikir “kapankah tiba saat dimana ada seseorang seperti romeo yang memuji rasa masakanku” aku iri pada Juliet, karena ada Romeo yang begitu memperhatikannya. Namun aku tak suka ketika mereka bertengkar, dan juliet menangis, apakah cinta seperti ini ??

 soreh itu ketika langit sedang mendung, dan ketika aku termenung sendiri didepan layar laptop yang perlahan menyelimutiku dengan kejenuhan, ada seorang teman yang datang mengahampiriku dengan wajah tanpa senyum, kutanya padanya “ada apa ?” dan dia hanya menjawab dengan satau kata “GALAU” yang disebabkan oleh pacar dan mantannya. aku hanya ingin menjadi pendengar yang baik untuknya, yah ! setidaknya aku bisa mengambil sedikit pelajaran dari kisahnya, “jangan pernah memberi harapan pada orang lain, ketika kau sendiri tak yakin mampu untuk mewujudkan harapan itu” itu lah kira-kira yang bisa kupetik dari kisahnya. “Apakah yang seperti ini juga cinta ? siapakah sebenarnya yang dicintai oleh temanku ini ?”


Aku senang ketika mendengar kisah cinta orang lain, karena dari situlah aku belajar. Aku tak tahu bagaimana rasanya “PACARAN”, ahh, tidak !!!! aku ingat ketika duduk dibangku SMA kelas satu, ada seseorang yang bilang pada ku “Mauki jadi pacarku ?” saat itu aku mengiyakannya. Ada rasa penasaran yang terbercit dibenakku saat itu “bagamana rasanya pacaran, aku ingin tahu”. Namun, yang kurasakan saat itu adalah kepalaku sakit, rasanya susah untuk tidur, Aneh. makanya kuputuskan untuk mengakhiri hubungan yang kira-kira baru berlangsung dua hari itu, aku tak tahu apa ini masih bisa disebut pacaran atau tidak ?, aku memutuskan untuk tidak “Pacaran”. Adakalanya dimana aku begitu menyukai seseorang, tapi ketika aku mulai berfikir tentang pacaran, waduuhhh !!! kok jadi pusing sendiri ?. aku iri ketika mendengar kisah cinta teman-temanku, dan aku juga ingin seperti mereka, namun ketika aku ingin mencoba, ada kekhawatiran yang kurasakan, entah khawatir karena apa, yang jelas aku merasa tidak nyaman. Jika aku Cinta, haruskah aku Pacaran ?, aku tau kala itu aku belum mengerti arti cinta.


Hingga aku mengenalnya, seseorang yang bernama Nurhidayansya, dia mengajariku arti cinta, harusnya cinta itu seperti apa, “cinta adalah ketika kau mampu melihat Allah dalam dirinya, ketika dia mampu menuntunmu kejalan Allah, cinta karena Allah” itulah cinta menurutnya, dan untuk  pertamakalinya aku merasa nyaman dalam mencintai, kutanamkan harap dan doaku dalam kerak lubuk hati “Ya Allah, aku ingin mencintainya karenamu, lindungi rasa ku ini, jangan biarkan rasaku ternodai oleh nafsu”.  

Jumat, 10 Mei 2013

My Hope on This Street


Rabu 8 Mei 2013, sebuah jalan baru untuk melakukan pergerakan, tentunya pergerakan kearah yang lebih positive. Jalan itu bernama IPM (Indonesian Positive Movement), jalan yang memberiku harapan, jalan yang memeberiku pengetahuan, dan jalan yang membuatku mencoba untuk menjadi seseorang yang lebih positive.  Terkadang aku benci ketika mendengar keluhan dari orang lain, bahkan keluhan ku sendiri. Namun lama kelamaan aku sadar bahwa sebenarnya keluhan itu perlu, karena ketika seseorang mengeluh maka tanpa sadar mereka mengungkapkan ketidaksenangan mereka, dan aku fikir itu perlu. Aku yang Insya Allah nantinya akan menjadi seorang Psikolog, pasti akan mendengar banyak sekali keluhan, dan dijalan inilah aku akan mulai belajar menyikapi keluhan itu dengan cara yang positiv.

            Awalnya aku sempat berfikir “apa kah aku layak melewati jalan ini..? tulisanku tak sebagus tulisan mereka, skill dan soft skillkupun tak sebanding dengan mereka” tapi setelah itu aku kembali berfikir “yah ! aku bisa belajar dari mereka ! semuanya butuh proses, dan menjadi lebih baik itu butuh proses !” dijalan inilah aku akan belajar, belajar dari mereka yang lebih hebat dariku, belajar dari pengalaman yang kudapat hari ini. aku mulai melangkah masuk ke jalan itu, dan kudapatkan sesuatu yang lebih positive, yah ! inilah awal yang positive, semoga kan selalu positive hingga akhir, atau mungkin saja nantinya akan ada Donat positive dimana orang yang memakannya akan selalu berfikir positive, “Hebat jika ada sesuatu seperti ini ! hehehe”.  Hari ini aku belajar, esok dan seterusnyapun akan seperti itu. Dan  nanti, ada saat dimana apa yang kudapatkan hari ini, serta pelajaran kuperoleh hari ini, akan ku bagi untuk mereka yang menghargai pengalaman, untuk mereka yang mau belajar menjadi pribadi yang positive, dan bersama-sama menularkan Virus positiv.


Sabtu, 20 April 2013

Terkurung dalam Sepi

kaki ini....
kaki yang hanya mampu melangkah..
melangkah dalam ruangan sempit ini..
ruangan sempit yang membosankan ini...

kaki ini,
kaki yang tak mampu untuk berlari..
kaki yang sudah mulai lelah, sudah mulai bosan,
kaki yang tak lama lagi kan terjatuh,

kaki ini..
kaki yang begitu merindu akan sinar sang mentari,
kaki yang sangat ingin berlari,
berlari diatas hijaunya sang rumput.

Kamis, 04 April 2013

Bunga yang Layu, namun Tetap Wangi


L
etih mulai mengahampiri sekujur tubuhku, namun orang yang kutunggu tak kunjung datang, sudah hampir sejam aku disini, sendiri dalam sebuah ruangan sempit, dengan cahaya yang agak remang, sejenak sempatku berfikir, apakah yang aku lakukan ini salah ?, yaahh, aku memang salah, namun apa boleh buat, inilah jalan hidup ku sekarang, inilah yang harus kujalani. Semuanya berawal ketika aku mulai berusia 17 tahun, saat itu aku duduk di bangku SMA kelas 3, salah satu SMA di Jakarta. Temanku Fani mengundangku ke acara ulang tahunnya yang ke 17, dan diacara itulah aku berkenalan dengan seorang yang bernama dion, pria pertama, yang mulai menyentuh hatiku. aku dan dion lama kelamaan semakin dekat, dia sering sekali mengajakku keluar.
          Cahaya mentari mulai redup, kupercepat langkahku agar segera sampai dirumah sebelum cahaya mentari benar-benar menghilang. Tiba-tiba kurasakan getaran kecil dibalik saku rok seragamku, segera kuraih sumber getaran itu, “kak Dion” itulah nama kontak yang tertera dilayar handphone ku, semunyum mulai merekah di bibirku, dengan gesit ku pencet tombol berwarna hijau, “halo  dani” terdengar suara dibalik handphone,
“yah kak”
“hmm,, ntar malem ada waktu ngak”
“hmmm,, emang kenapa kak ?”
“pengen ngajakin kamu jalan aja, bisa ngak ?”
“bisa kok kak, emang mau kemana kak ?”
“kemana aja deh..!! hmm, nonton gimana ?”
“hmmm boleh boleh,,!!”
“oke aku jemput jam 7 yah,”
Aku hanya menggangguk tanda mengiyakan. Suara dibalik handphone tak terdengar lagi, tanpa sadar aku mulai melompat kegirangan tak peduli akan pandangan orang disekitar ku. Aku sendiri tak tau, kenapa aku menyukai dion, mungkin karena tutur katanya yang selalu indah terdengar oleh indera pendengaranku, atau karena wajahnya yang tampan, atau mungkin karena kedua-duanya.
          Lampu mulai diredupkan, film mulai ditayangkan, hanya ada aku dan dion dibarisan ke -5 kursi bioskop, film yang sangat romantic, hingga membuatku, hampir meneteskan air mata. “dani, aku suka sama kamu” kata dion yang tiba-tiba saja membuyarkan konsentrasiku, “hah..??? maksud kakak…??” tanyaku seolah tak mengerti, dion terdiam sejenak, menatapku, lalu menciumku. aku terdiam, kaget, jantungku berdebar kencang bagaikan bom yang akan segera meledak.
          Semenjak malam itu, aku dan dion mulai menjalin hubungan yang spesial, ciuman, berpelukan, bahkan tidur bersama adalah hal biasa untuk kami. Aku tahu yang kulakukan ini salah, tapi entah kenapa aku tak kuasa jika telah berhadapan dengannya, aku tak bisa menolakknya, “aku mencintainya” hanya itulah yang terfikir olehku saat itu. Hingga pada suatu malam, aku melihatnya sedang bersama dengan seorang gadis, duduk santai di salah satu kafe di Jakarta, sangat mesra dan hanya mereka berdua, tanpa berfikir panjang aku menghampiri mereka, berteriak pada gadis itu, tak memperdulikan orang-orang yang ada disekitarku, memakinya dengan bahasa yang kasar, yang keluar begitu saja dari mulutku. Yang membuatku benar-benar marah, dan kecewa adalah Dion, dia lebih memilih gadis itu, dia pergi begitu saja dengan gadis itu, tanpa memperdulikanku.
Rasa sakit yang mendalam, tak ada tempat untukku berbagi cerita, orang tua, mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri, kak Rama pun begitu, dan sahabat, aku tak punya. “Tak ada yang menginginkanku, tak ada yang peduli padaku, aku hanyalah sampah” itu lah yang ada difikiranku saat itu. Kulampiaskan semua kekesalanku, rasa sakitku, segala kepedihan yang kurasakan, kulampiaskan di tempat yang benama diskotik, sebuah tempat yang kukenal dari seorang teman, yang katanya ditempat itulah segala sesuatu akan menjadi asik, semua masalah akan terselesaikan dengan sendirinya. Yah, dan memang benar semua terselesaikan dengan sendirinya, ditempat itu pula aku mulai mengenal tante teri, tante yang sangat memperhatikanku, dan hampir setiap malam dia memperkenalkanku pada pria, pria yang katanya mampu memberiku kehangatan.
Semakin aku menunggu orang itu, seseorang yang katanya akan memberikan kehangatan untukku, namun tak kunjung datang, dingin mulai marasuk sekujur tubuhku, hingga akhirnya aku tertidur dalam kehangatan selimut.

Minggu, 10 Februari 2013

Labirin Hatiku

Saat saat terindah ku mengenal dirimu
ketika ku mulai mengenal rasa cinta
ku coba untuk jujur pada hatiku
jujur padamu tentang rasa indah yang kurasa

kuharap engkau mengerti.....
namun semua tak berarti...

ku cari jalan keluar dari labirin hatiku
dari masalah cinta yang membelenggu hatiku
kau hadir dalam hidupku
memberi harapan yang indah
tapi kini hanya angan angan untuk ku...

Created By : Evi Pharamita, Tri Suryadi dan A. Parajai ^_^

Rabu, 09 Januari 2013

Apakah ini cinta ...???

rasa yang kurasakan saat ini...
akupun tak tahu rasa apa itu...
apakah cinta....? suka..? 
atau hanya sekedar rasa kagum... 

namun,,, saat memikirkanmu,,
tanpa sadar,, terukir senyum dibibirku...
saat kau berada dihadapanku,, 
tanpa sadar.. kupegang dadaku..

kadang.... aku merasa sesak,,
ada sesuatu yang kutakutkan.